TATA IBADAH PARTANGIANGAN KELUARGA
HKBP Petuaran –
Ressort Perbaungan

1.
PEMBUKAAN
U: Saat ini
kita sedang mengalami situasi yang sulit dengan kejadian pandemic Covid-19.
Kuatir, cemas, dan was-was sepertinya telah menguasai kehidupan manusia secara
global, nasional, dan local. Derasnya informasi disertai gambar-gambar sangat
terbuka dan cepat kita peroleh tanpa ada filterisasi. Tentu keadaan ini menjadi
potensi munculnya kekuatiran yang semakin besar dalam kehidupan secara pribadi,
kelompok, keluarga, persekutuan, maupun kehidupan antar social.
Sebagai orang percaya kepada
Tuhan kita Yesus Kristus tidak ada yang lebih untuk kita lakukan menghadapi
keadaan ini selain berserah dengan sungguh memohon hikmat kepada sang Maha
Agung, Maha Kuasa yang sanggup melindungi kita dari semua peristiwa apa pun
yang ada di alam ini. Di setiap keadaan, Tuhan dalam Yesus Kristus menunjukkan
CINTA KASIH-NYA sebagai jawaban dan jalan keluar satu-satunya dari setiap
kesulitan, kesesakan, penderitaan yang dialami oleh manusia di setiap zaman dan
keadaan. Peran Cinta Kasih memiliki kekuatan yang sangat besar membawa kita
keluar dari kekuatiran, kecemasan, dan ketakutan yang kita hadapi saat ini.
Ketika CINTA KASIH kita perankan maka di sanalah kita akan mengalami kehidupan,
dan menang menghadapi pandemic covid-19 ini. Dengan kondisi ini, untuk
sementara kita, mengadakan Ibadah atau partangiangan di rumah masing-masing,
marilah kita mulai ibadah ini dan kita bernyanyi:
2.
Bernyanyi B.N..No. 17: 1-2 RAJA MAHA TINGGI
1. Raja maha tinggi, Tuhan Allah kami Sambutlah
pujian kami
Karna pengasihan, serta
kemurahan, Kau b’ri kami kehidupan
Hiburkan, kuatkan, Kami
menyanyikan keagungan Tuhan
2. Langit pun memuji karya ciptaan-Mu, Sungguh
baik perbuatan-Mu
Surya tiap hari
memancarkan sinar Bagi kemuliaan Tuhan
Lihatlah, bulan t’rang,
Bintang bercahaya, nyanyikan pujian
3.
Doa Pembukaan :
4.
Bernyanyi
B.N . 194: 1-2 TANPA ANUG’RAHMU
1. Tanpa
anug’rah-Mu dan kasih sayangMu, aku sesat
Kar’na anug’rah-Mu dan kasih
sayang-Mu, ‘ku ke Surga
2. Bersyukur hatiku memuji kasih-Mu, ya Tuhanku
Kau b’rikan jalanku di dalam Putra-Mu
ke rumah-Mu
5.
MEMBACA EPISTEL
(II Petrus 1: 1-9) (U.Pimpinan;
J.Jemaat)
U: Epistel di partangiangan kita
hari ini sebagai Khotbaha untuk minggu tgl 29 Maret 2020, kita membaca secara
Responsoria tertulis di 2
Petrus 1: 1-9.
Dari Simon Petrus,
hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami
memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
J: Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi
kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
U: Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan
kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan
kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
J: Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan
kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya
kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu
duniawi yang membinasakan dunia.
U: Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan,
J: Dan kepada pengetahuan penguasaan diri,
kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
U: Dan kepada kesalehan kasih akan
saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
J: Sebab apabila semuanya itu ada padamu
dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam
pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
U: Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya
itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu
telah dihapuskan. Demikian Pembacaan Firman Tuhan. Berbahagialah orang yang
mendengarkan Firman Tuhan serta memeliharanya di dalam hatinya.
U+J Amen.
6. bernyanyi BN. No. 747:
1 AKU BERJALAN BERLELAH
Aku berjalan berlelah mendaki jalan mulia
Tetap doaku inilah:
Tuhan mantapkan langkahku
Ya Tuhan, bawa diriku
makin dekat kepadaMu
Ke tempat tinggi
SurgaMu, Tuhan mantapkan langkahku
7.
DOA SYAFAAT :
8. MARENDE BN: 417: 1 BAGIMU ADA KES’LAMATAN
1. Bagimu ada kes’lamatan, jadikan itu
milikmu
Dan juga kebahagiaan menjadi sukacitamu
Tuhanmu menanggung derita, memikul semua
dosamu
Dan jangan abaikan kasih-Nya, sambut Yesus
Penebusmu
9. RENUNGAN
: Sepanya 2: 1-3
"Bersemangatlah dan
berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,"
Bersemangatlah
dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, sebelum kamu dihalau seperti
sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu,
sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN" (2:1-2). Demikianlah seruan
Sang Nabi kepada penduduk Yerusalem.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) "acuh tak acuh" berarti tidak
menaruh perhatian atau tidak mau tahu. Inilah masalah umat pilihan. Mereka cuek
terhadap semua nasihat, seruan, kritikan para nabi. Mereka menganggap sepi
nubuat para nabi. Padahal para nabi itu tidak bernubuat atas inisiatif sendiri,
melainkan diperintah oleh Allah. Itu berarti mereka juga telah menganggap remeh
Allah, yang telah mengutus para nabi itu. Padahal mereka adalah umat Allah.
Sesungguhnya,
semua nubuat yang ada merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap umat-Nya,
seperti kasih orangtua kepada anaknya. Ketika anaknya berbuat nakal, tentu
orangtua akan menegurnya. Mengapa? Karena anak itu adalah anaknya sendiri. Itu
sudah merupakan kewajiban moral orangtua, bahkan merupakan keniscayaan. Tentu
beda, jika yang berbuat nakal adalah anak tetangga. Meski mungkin menegur,
tetapi bobot teguran pasti berbeda.
Karena
itulah, Zefanya menasihati umat untuk mencari Tuhan, mencari keadilan, dan
mencari kerendahan hati. Mencari merupakan bentuk kepedulian. Dan kepedulian
merupakan kebalikan dari sikap "acuh tak acuh". Mencari Tuhan berarti
berbalik kepada Tuhan, bertobat, dan menghargai Tuhan. Sebab Tuhan telah
menghargai umat-Nya. Nubuat meski bernada teguran merupakan bentuk penghargaan
Tuhan kepada umat-Nya. Karena menghargai umat, maka Tuhan menegur. Sang Nabi
mengajak umat untuk menghargai Tuhan! Caranya dengan menaati kehendak Tuhan!
Untuk itu diperlukan sikap rendah hati.
Rasa
kuatir akan hidup ini membuat kita
tidak lagi punya gairah dan kerinduan mencari Tuhan. Hal ini juga dialami bangsa Israel sehingga
Tuhan harus menegur mereka dengan keras melalui nabi Zefanya. Bangsa Israel cuek dan bersikap acuh tak acuh
terhadap hal-hal rohani. Mereka tidak
lagi bergairah mencari Tuhan, perkara-perkara rohani mereka kesampingkan. Kita pun sama, disibukkan dengan pekerjaan
yang menyita hampir seluruh waktu kita.
Sampai kapan ini akan terjadi?
Mari, selagi ada waktu dan kesempatan milikilah kesungguhan mencari
Tuhan. Mencari Tuhan berarti menganggap Tuhan lebih tinggi, dan menempatkan
diri kita dalam posisi lebih rendah. Itu jugalah yang meski kita lakukan selaku
umat percaya masa kini! Amin
10. MARENDE BN. 763: 1.... BILA YESUS SERTAMU
1. Bila Yesus
sertamu, s’lamatlah. Yesus yang menolongmu, s’lamatlah
Imanmu s’makin
teguh, pengharapanmu penuh. Yesus dalam hidupmu, s’lamatlah
S’lamatlah jiwamu
bila Yesus sertamu s’lamatlah
‘Kan bersinar
bagimu bintang pengharapanmu. Bila Yesus sertamu, s’lamatlah
2. Bila Yesus
sertamu, s’lamatlah. Dia jaga jiwamu, s’lamatlah
Tiru perbuatanNya
dalam kasih sayangNya. Bila Yesus sertamu, s’lamatlah
S’lamatlah jiwamu
bila Yesus sertamu s’lamatlah
‘Kan bersinar
bagimu bintang pengharapanmu. Bila Yesus sertamu, s’lamatlah
11. DOA
PENUTUP
Mantap
BalasHapusMauliate amang, semakin maju HKBP Petuaran
HapusMauliate amang , Hami pe di rantau Prapat tong do songonon acara di jabu nama, boru parpetuaran.😘😘😘
HapusOlo amang, tapagomos ma tangiang ta amang tu Tuhan asa lao sude angka na masa on amang.
BalasHapus